UNAS (Ujian Nasional)! Masih efektif? Sebuah pertanyaan yang masih belum terjawab hingga kini. Kenapa bisa begitu? Mari kita ulas bersama. UNAS yang selalu menjadi momok untuk siswa/i yang duduk di bangku kelas 3 SMP atau 3 SMA.
Kenapa harus jadi momok? Ya, karena ketentuan pemerintah setiap tahunnya selalu berubah-rubah. Selalu ada perubahan yang tidak menentu. Yang membuat siswa/i kalang-kabut. Siswa/i menjadi bahan percobaan seperti kelinci yang tidak berdaya. Sungguh miris.
UNAS yang setiap tahun diadakan untuk menentukan kelulusan sesorang sebenarnya sangat tidak efektif! Tidak realistis! Tidak adil! Kenapa saya berkata seperti ini? Karena saya pun mengalaminya.
UNAS hanya mengujikan 3 mata pelajaran. Mungkin tahun ini menjadi 4 mata pelajaran. Bayangkan! Hanya 4 dari sekian mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa/i di Sekolahnya yang diujikan. Adilkah? Menunjukkan kemampuan seseorang yang sebenarnyakah? Jelas tidak!
Hanya dalam waktu 3 atau 4 hari seseorang ditentukan nasibnya. Padahal, seorang siswa/i berjuang selama 3 tahun untuk meraih impiannya. Malah ditentukan hanya dalam waktu yang relatif singkat. Sungguh tidak adil!
Mari kita mencoba untuk berpikir realistis dan logika, teman. Pada saat kita melaksanakan UNAS, mungkin saja keadaan fisik, psikis, dan otak kita sedang blank. Otomatis, kita tidak dapat fokus dan maksimal mengerjakan soal-soal tersebut dan hasilnya tidak memuaskan. Padahal, aslinya kita adalah seorang yang cukup pintar. Seperti itu bukan?
Malah, teman-teman kita yang mungkin, standar kemampuannya di bawah kita, mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. God! Sama sekali tidak adil! Menyakitkan? Kecewa? Pasti!
Apa pernah terbesit di pikiran kita seperti itu? Aku berharap begitu. Tapi kenapa Pemerintah kita tetap saja menjalankan program tersebut? Itulah Indonesia! Tidak mau tahu! Tidak mau mencoba untuk berpikir global! Tidak mau mencoba untuk lebih baik dan maju! Kasian? Sangat kasian!
Apa yang bisa kita perbuat dengan terus dilaksanakan UNAS hingga detik ini? Aku juga bingung harus berkata apalagi. Karena aku bukan siapa-siapa. Hanya berusaha untuk share bersama kalian. Pelajar Muda Berbakat Indonesia.
Mungkin sekarang, detik ini, kita hanya berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan bahwa Pemerintah kita tetap melaksanakan UNAS. Berusaha untuk terus belajar semaksimal mungkin, untuk menggapai impian kita masing-masing. Berusaha untuk menjadi pelajar yang mau belajar untuk terus maju dan lebih baik dari kemarin.
Tapi nanti, ketika kita yang akan menyetir Indonesia. Ketika kita yang akan menjadi penerus Bangsa ini. Kita harus melihat ke masa depan. Melihat Negara-Negara yang telah maju dengan segala kemegahan dan kehebatan mereka. Kita harus dan pasti akan menyusul mereka. Kita akan menunjukkan, bahwa Indonesia adalah sebuah Negara yang patut dipandang!
Dengan cara apa? Dengan menghilangkan UNAS! Mengganti dengan sistem yang lebih real,adil&efektif. Mencoba untuk berpikir global. Setuju? Semoga begitu. Selamat berjuang menjadi Pelajar yang sukses, Teman.
Kenapa harus jadi momok? Ya, karena ketentuan pemerintah setiap tahunnya selalu berubah-rubah. Selalu ada perubahan yang tidak menentu. Yang membuat siswa/i kalang-kabut. Siswa/i menjadi bahan percobaan seperti kelinci yang tidak berdaya. Sungguh miris.
UNAS yang setiap tahun diadakan untuk menentukan kelulusan sesorang sebenarnya sangat tidak efektif! Tidak realistis! Tidak adil! Kenapa saya berkata seperti ini? Karena saya pun mengalaminya.
UNAS hanya mengujikan 3 mata pelajaran. Mungkin tahun ini menjadi 4 mata pelajaran. Bayangkan! Hanya 4 dari sekian mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa/i di Sekolahnya yang diujikan. Adilkah? Menunjukkan kemampuan seseorang yang sebenarnyakah? Jelas tidak!
Hanya dalam waktu 3 atau 4 hari seseorang ditentukan nasibnya. Padahal, seorang siswa/i berjuang selama 3 tahun untuk meraih impiannya. Malah ditentukan hanya dalam waktu yang relatif singkat. Sungguh tidak adil!
Mari kita mencoba untuk berpikir realistis dan logika, teman. Pada saat kita melaksanakan UNAS, mungkin saja keadaan fisik, psikis, dan otak kita sedang blank. Otomatis, kita tidak dapat fokus dan maksimal mengerjakan soal-soal tersebut dan hasilnya tidak memuaskan. Padahal, aslinya kita adalah seorang yang cukup pintar. Seperti itu bukan?
Malah, teman-teman kita yang mungkin, standar kemampuannya di bawah kita, mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. God! Sama sekali tidak adil! Menyakitkan? Kecewa? Pasti!
Apa pernah terbesit di pikiran kita seperti itu? Aku berharap begitu. Tapi kenapa Pemerintah kita tetap saja menjalankan program tersebut? Itulah Indonesia! Tidak mau tahu! Tidak mau mencoba untuk berpikir global! Tidak mau mencoba untuk lebih baik dan maju! Kasian? Sangat kasian!
Apa yang bisa kita perbuat dengan terus dilaksanakan UNAS hingga detik ini? Aku juga bingung harus berkata apalagi. Karena aku bukan siapa-siapa. Hanya berusaha untuk share bersama kalian. Pelajar Muda Berbakat Indonesia.
Mungkin sekarang, detik ini, kita hanya berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan bahwa Pemerintah kita tetap melaksanakan UNAS. Berusaha untuk terus belajar semaksimal mungkin, untuk menggapai impian kita masing-masing. Berusaha untuk menjadi pelajar yang mau belajar untuk terus maju dan lebih baik dari kemarin.
Tapi nanti, ketika kita yang akan menyetir Indonesia. Ketika kita yang akan menjadi penerus Bangsa ini. Kita harus melihat ke masa depan. Melihat Negara-Negara yang telah maju dengan segala kemegahan dan kehebatan mereka. Kita harus dan pasti akan menyusul mereka. Kita akan menunjukkan, bahwa Indonesia adalah sebuah Negara yang patut dipandang!
Dengan cara apa? Dengan menghilangkan UNAS! Mengganti dengan sistem yang lebih real,adil&efektif. Mencoba untuk berpikir global. Setuju? Semoga begitu. Selamat berjuang menjadi Pelajar yang sukses, Teman.